Pimpinan Dayah Sambut Antusias Program Diniyah Formal
Tgk H. Sirajuddin Hanafi berfoto bersama seusai peresmian PDF di Dayah Babussalam Sementara itu, pimpinan Dayah Babussalam, Tgk H. Si...
https://www.dayahbabussalam.com/2015/09/pimpinan-dayah-sambut-antusias-program.html
Tgk H. Sirajuddin Hanafi berfoto bersama seusai peresmian PDF di Dayah Babussalam |
Sementara itu, pimpinan
Dayah Babussalam, Tgk H. Sirajuddin Hanafi mengakui gembira dengan Program Diniyah
Formal ini, sebab program
ini tidak mengurangi sistem Salafiyah yang sudah diterapkan selama ini, bahkan
ada dua mata pelajaran kitab kuning yang ditambah, yakni ilmu falak dan ilmu ‘aruth.
“Selain itu juga ada pelajaran umum
yang ditambah, seperti seni budaya, bahasa Indonesia, matematika dan IPA. Namun
tidak mengurangi pengajian kitab kuning. Ini yang paling penting, “ ujar Tgk
Sirajuddin.
Bahkan, Tgk Sirajuddin mengakui
gembira karena dengan program ini maka para santrinya sudah tidak perlu keluar
dayah lagi untuk belajar di sekolah umum.
“Kalau paginya mereka keluar dayah
untuk pergi ke sekolah umum di luar banyak masalah, misalnya terlambat pulang,
sibuk dengan urusan di luar, shalat zhuhurnya terlambat, pergaualan tidak bisa
dipantau, jadi banyak masalah, “ ujar Tgk Sirajuddin.
Sementara itu, Penanggung Jawab
Program Diniyah Formal di Dayah Babussalam, Tgk Ahmadi mengatakan, pihaknya
bisa menyesuaikan jadwal dan waktu pembelajaran antara materi pokok kurikulum Salafiyah dengan kurikulum Program Diniyah Formal.
“Selama ini sebelum hadirnya program
diniyah formal, jadwal belajar kurikulum Salafiyah paginya dimulai dari jam
06.00 Wib, habis shalat Shubuh, sampai jam 09.00 Wib pagi. Nah, dengan adanya program diniyah formal ini, waktu belajar
ditambah sampai jam 11.30 Wib. Jadi, kurikulum Diniyah Formal ini diajarkan
sejak habis shubuh sampai menjelang siang, “ ujar Tgk Ahmadi menjelaskan.
Tgk Ahmadi |
Sementara itu, jadwal belajar,
menurut Tgk Ahmadi, Siang dan malam tetap seperti biasa bagi santri yang ikut
program diniyah formal ini. Mereka belajar seperti santri lainnya juga. Malam mulai
belajar setelah maghrib sampai jam 23.00 Wib, dan siang dari jam 14.00 Wib
sampai dengan waktu shalat Ashar.
“Jadi program ini bukan saja tidak
mengganggu kurikulum Salafiyahyah, namun juga memperkuatnya. Itu sebab, setelah
dijelaskan sejak awal, santri yang mendaftar program diniyah formal ini sangat
membludak, mencapai 200 orang, melebih target yang diharapkan Kementerian Agama
pusat,“ pungkas Tgk Ahmadi bahagia. [Zulkhairi]