Ma'had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah Diresmikan untuk Lahirkan Ulama yang Tangguh
Aceh Utara – Ma'had Aly Babussalam Al Hanafiyah resmi diluncurkan pada hari Selasa tanggal 6 Agustus 2019 dengan Takhassus Ta...
https://www.dayahbabussalam.com/2019/08/mahad-aly-babussalam-al-hanafiyyah.html?m=0
Aceh Utara – Ma'had Aly
Babussalam Al Hanafiyah resmi diluncurkan pada hari Selasa tanggal 6 Agustus 2019
dengan Takhassus Tafsir dan Ilmu Tafsir (Tafsir wa ‘Ulumuhu). Ma’had
Aly ini merupakan jenjang pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Dayah (Pondok
Pesantren) Babussalam Al-Hanafiyyah di Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh
Utara. Sebelumnya, di Dayah Babussalam Al-Hanafiyyah telah berdiri jenjang
Pendidikan Diniyah Formal (PDF) tingkat ‘Ulya (setara ‘Aliyah) dan Wustha
(setara Tsanawiyah).
Peresmian Ma'had Aly Babussalam Al
Hanafiyah yang dimeriahkan dengan seratusan ucapan selamat di papan bunga ini,
dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs H M
Daud Pakeh dihadiri para tamu undangan yang terdiri dari praktisi pendidikan
pesantren, alim ulama, sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat. Serta, tentu saja
dimeriahkan oleh lebih dari seribu santriwan dan santriwati Dayah Babussalam
yang telah menunggu acara ini jauh-jauh hari.
Terlihat memenuhi undangan yaitu Rektor
IAIN Malikussaleh, Dr. Hafifuddin, M.Ag, kepala Dinas Pendidikan Dayah
Kabupaten Aceh Utara, Hasbullah, M.Si, Badaruddin, M.Si dari Dinas Pendidikan
Dayah Provinsi Aceh, Mudir Ma’had Aly Dayah Malikussaleh, Dr. Tgk. Mannan
Ismail, MA, Mudir Ma’had Aly Dayah Raudhatul Ma’arif Dr. Tgk. Safriadi, MA. Sementara
dari Kemenag RI dihadiri oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok
Pesantren yaitu Dr. Ainurrafiq, MA dan Kasi Ketenagaan Subdit Diniyah Agus
Umar, S.Ag, M. Hum.
Mudir Ma’had Aly Babussalam, Teuku
Zulkhairi dalam sambutannya sebagai ketua panitia menerangkan, harapan pihaknya
dengan diresmikannya Ma'had Aly Babussalam, akan dapat berpartisipasi secara
penuh dalam mengembalikan kembali kejayaan Islam seperti yang pernah diraih di
era Kerajaan Islam Samudera Pasee.
Bupati Aceh Utara, H. Muhammad Thaib
diwakili oleh Kadis Pendidikan Dayah Aceh Utara Abdullah Hasbullah, dalam
sambutannya mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menyambut baik dengan adanya
Ma’had Aly di Kabupaten Aceh Utara. Ia sangat berharap dengan keberadaan Ma’had
Aly akan melahirkan generasi-generasi muda dengan SDM keagamaan yang tangguh,
dimana generasi tersebut dapat menjadi penuntun di masyarakat.
“Pemerintah Kabupaten Aceh Utara sangat
menyambut baik dengan diselenggarakannya jenjang pendidikan Ma’had Aly ini di
Dayah Babussalam. Dan diharapkan dapat memperkokoh dan menumbuhkan sendi-sendi
keagamaan dan pemahaman serta penghafalan Al-Quran bagi generasi muda dan
masyarakat sehingga dapat mencetak kader-kader ulama yang tangguh di Kabupaten
Aceh Utara, ” harapnya.
Kasi Ketenagaan Subdit Diniyah dan Ma’had
Aly Kemenag RI, Bapak Agus Umar dalam sambutannya mengharapkan semoga Ma’had
Aly ini bisa meningkatkan kualitas generasi muda pesantren di setiap tahunnya
dan bisa memajukan dayah.
“Kehadiran Ma’ had Aly menjadi penting yang
merupakan suatu terobosan yang nantinya diharapkan akan mengasilkan para ulama
yang mampu menjadi tonggak di tengah masyarakat. Semoga melalui pendidikan
tinggi Ma’had Aly mampu melahirkan kader-kader yang bersaing tinggi di berbagai
level,” harapnya.
Kakanwil Kemenag Prov. Aceh, M. Daud Pakeh dalam
sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan pondok pesantren sudah ada sebelum
negara merdeka, maka berbicara pondok pesantren (dayah) berarti berbicara tentang pendidikan asli
Indonesia yang meliputi pendidikan di Meunasah meunasah dan rangkang.
"Kita melihat dayah tengku chiek
sampai pendidikan al jami'ah seperti masjid raya Baiturrahman Banda Aceh,"
ujar Kakanwil.
Adanya lembaga pendidikan ini, katanya, dapat
dilihat melalui berbagai situs sejarah lembaga tersebut, seperti dayah Tgk Awe
Geutah di peusangan, Dayah tgk Syik Di Tiro, Dayah Tgk Chik Tanoh Abee, Dayah
Krueng Kalee dan lainnya.
"Sepenggal kisah sejarah tersebut
cukup membuktikan bahwa dayah atau pondok pesantren telah berperan jauh sebelum
Republik ini mengenal sistem pendidikan, dari dulu pesantren sudah memiliki
kualitas dan ini harus kita pertahankan," ucapnya.
Daud Pakeh juga mengatakan Ma'had Aly
adalah solusi yang telah dicetuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
pesantren. Lulusan Ma'had Aly nantinya adalah ilmuan pesantren yang siap
berdiri didepan memberikan solusi (Problem Solving) terhadap
permasalahan yang timbul dan berkembang dalam masyarakat.
"Kami sangat bersyukur bahwa dari 48
Ma'had Aly di Indonesia, dua diantaranya ada di kabupaten Aceh Utara, keempat
Mahad Aly di Aceh, yaitu MUDI MESRA Samalanga, Darul Munawwarah Ulee Glee,
Ma'had Aly Malikussaleh di Panton Labu dan Babussalam AlHanafiyyah ini," sebutnya.
Kehadiran Ma'had Aly sebagai perguruan
tinggi keagamaan Islam milik pesantren diharapkan akan melahirkan para alim di berbagai
bidang agama, seperti Fakutas kedokteran melahirkan para dokter, teknik dan
fakultas lainnya. Begitu juga, tambahnya, dengan kehadiran Ma’had Aly mampu
mencetak orang-orang yang memiliki keahlian ilmu Agama, karena negara saat ini
membutuhkannya, bukannya lulusan yang siap bekerja saja.
"Mudah-mudahan menjadi titik awal
bangkitnya Pendidikan Mahad Aly di Indonesia, bermula di Aceh untuk
Indonesia," harapnya.
Karena itulah, kata M. Daud Pakeh, pihaknya
selaku Kakanwil Kementerian Agama berusaha semaksimal mungkin untuk provinsi
Aceh, harus mampu melahirkan legalitas pondok pesantren sebanyak mungkin pada
program Ma'had Aly.
Pada kesempatan tersebut, Kasi Ketenagaan
Subdit Diniyah pada dari Direktorat Pondok Pesantren Kemenag RI, Agus Umar
menyerahkan SK Ma'had 'Aly Babussalam Al-Hanafiyyah yang diterima langsung Oleh
Kakanwil. Selanjutnya Kakanwil Kemenag Aceh menyerahkan SK tersebut kepada
pimpinan Dayah Babussalam Al Hanafiyah, Tgk. H. Sirajuddin Hanafi.
Sementara itu, Tgk. H. Sirajuddin Hanafi
selaku Pimpinan Dayah Babussalam Al-Hanafiyyah Matangkuli mengharapkan kepada
seluruh pihak untuk membimbing dan membantu Pengurus Mahad Aly supaya
menjadikan Ma’had Aly ini bisa menciptakan generasi yang berilmu pengetahuan
tinggi tidak kalahnya dengan sarjana Luar.
Secara terpisah, menyambut peresmian Ma’had
Aly Babussalam Al-Hanafiyyah, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Provinsi Aceh,
Usamah El Madny, S.Ag, MM mengatakan bahwa pendirian Ma’had Aly pada Dayah di
Aceh merupakan wujud usaha keras dan kemandirian dari kalangan dayah itu
sendiri dalam rangka menghadirkan institusi dayah sebagai bagian dari
perkembangan zaman.
Hal itu dikatakannya dengan alasan bahwa
Ma’had Aly pada dasarnya adalah lembaga pendidikan tinggi yang sepenuhnya
dirancang dan dikelola oleh Dayah.
“Ma’had Aly selama ini diberi peluang untuk
berkembang atas dasar kemauan dan kesanggupan para pengelolanya. Di satu sisi,
hal ini menunjukkan kemandirian dayah yang luar biasa dalam memenuhi
kebutuhannya sendiri untuk mencetak ulama intelektual yang mempunyai sikap
profesionalisme yang tinggi dengan kesanggupan mengerjakan tugas-tugas
kepemimpinan dan administrasi secara modern,” ujarnya.
Usamah melanjutkan, cikal bakal pembentukan
Ma’had Aly dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dayah tingkat tinggi yang mampu melahirkan ulama ditengah-tengah
kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan tekhnologi dewasa ini.
Dalam usaha meningkatkan partisipasi dan
mutu pendidikan tinggi merupakan kewajiban semua pihak, baik pemerintah maupun
masyarakat. Pemerintah berkewajiban mendorong dan membuka peluang yang
seluas-luasnya bagi partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan tinggi
sesuai dengan minat, perhatian dan kemampuan yang dimilikinya.
Untuk itu, kata Usamah, mewakili Pemerintah
Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh, pihaknya akan terus mendukung dan
memberikan Konstribusi positif untuk pengembangan Dayah dan SDM-SDM di Dayah,
tegas Usamah.[]